Peralihan kelompok atau golongan pramuka penggalang menjadi pramuka penegak mengandung konsekuensi perubahan pola pikir dan tindakan yang harus dilakukan. Demikian diungkapkan oleh Syahrul Gunawan saat membuka acara penerimaan Pramuka Penegak di Gudep ambalan Rohana Kudus SMK PGRI 01 Semang, Jumat 20 September 2024. Dijelaskan Syahrul Gunawan, pembina pramuka di sekolah tersebut, bahwa perpindahan golongan pramuka dari penggalang ke penegak sebagai kenaikan level, maka selayaknya anak-anak juga harus merubah pola pikir. Tidak boleh lagi anak SMK seperti anak SD atau SMP yang mungkin lebih banyak bermain. "Sekarang harus sudah mulai merencanakan masa depan", jelas Syahrul. Berikutnya anak-anak juga harus bisa berbuat adil, menempatkan sesuatu pada tempatnya, kapan harus serius kapan harus santai.
Kagudep, Hendrik Sutrisno menambahkan dalam rangkaian acara penerimaan 107 penegak di halaman sekolah tersebut diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain kemah, lomba membuat es buah, api unggun, inagurasi, pengambilan bedge, senam, outbond, dan bersih-bersih (bakti sosial).
Pembina lain, Dwi Purwanti menjelaskan berbagai kegiatan yang dilakukan dimaksudkan untuk melatih kemandirian, kreativitas, kedisiplinan, tanggung jawab dan kerja sama antar peserta. "dalam acara penerimaan penegak ini semua kegiatan dihandle oleh para peserta dibantu oleh Pradana, pimpinan kelompok dari kelas XI. Para pembina yang terdiri kak Syahrul Gunawan, kak Hendrik Sutrisno, kak Fia, kak Dwi Purwanti hanya mengarahkan saja", jelas Dwi Purwanti.
Dikatakan kegiatan ini berlangsung selama dua hari. Diharapkan setelah kegiatan ini akan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan tindakan peserta semua menjadi lebih baik dan lebih produktif, bermanfaat untuk kepentingan diri, keluarga, dan masyarakat.
Penulis : Purwanto, S.Pd
Editor : Abdul Hakim Pamungkas Putra, S.Pd