MPLS Di SMK PGRI 01 Semarang, Tumbuhkan Budaya Siswa Berpikir Cerdas dan Berkarakter Mulia
Kegiatan tahun pelajaran 2024/2025 bagi siswa baru SMK PGRI 01 Semarang diawali dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, tanggal 22 - 24 Juli 2024 dengan tujuan untuk mengenalkan kepada siswa baru tentang program, sarana dan prasarana, cara belajar, hingga kultur sekolah. Demikian diungkapkan Kepala SMK PGRI 01 Semarang, Dra. Hj. Titi Yulestariani kepada Tim publikasi sekolah, di sela kegiatan tersebut.
Dra. Titi mengaku telah meminta panitia untuk melaksanakan kegiatan MPLS dalam suasana yang menyenangkan guna menumbuhkan semangat belajar dan memotivasi anak untuk berpikir cerdas, kreatif dan berkarakter mulia.
"Untuk itu selain penyampaian materi, perlu diberikan banyak ice breaking agar tercipta suasana menyenangkan bagi anak-anak", jelasnya.
Dra Titi selanjutnya menambahkan, selain untuk tujuan tersebut diatas, MPLS juga dimaksudkan untuk menambah wawasan dan mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan. Untuk mendukung optimalisasi kegiatan tersebut, kata Dra. Titi, semua kegiatan ekstra kurikuler yang ada ditampilkan dihadapan siswa baru pada hari Rabu, 24 Juli 2024.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan, para siswa baru semakin tertarik dan mantap untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler dalam upaya pengembangan bakat, minat dan potensi masing-masing.
Koordinator panitia, Vika Setyawati mengungkapkan kegiatan MPLS tahun ini diikuti 105 siswa baru. Selain mendapat paparan materi dari nara sumber internal sekolah, anak-anak juga memperoleh paparan materi dari nara sumber luar (eksternal), yakni Pengurus YPLP PGRI Cabang Kota Semarang, Kapolsek Gayamsari, dan Tim Puskesmas Gayamsari.
Kapolsek Gayamsari, Hengky Prasetya yang hadir pada Selasa 23/07/2024, menyampaikan materi tentang
'Kenakalan Remaja di Era Digital".
Diungkapkan oleh Hengky, kenakalan remaja saat ini semakin komplek. Untuk mencegahnya perlu mendapat perhatian serius dan bimbingan dari orang tua dan guru. Anak- anak harus dibiasakan patuh pada aturan dan tata tertib, berperilaku baik dan tidak melanggar hukum.
Dalam hal penggunaan media sosial, Hengky berpesan agar anak-anak menggunakannya dengan benar, untuk memudahkan komunikasi, untuk belajar, dan hal-hal yang positif lainya.
"Jangan menyalah gunakan hp dan medsos untuk hal-hal negatif, misalnya menyebar hoax, memfitnah, dan tindakan lain yang melanggar norma hukum, norma susila, serta tindakan lain yang menyimpang dan tidak patut dilakukan", pesannya.
Hengky mengungkapkan kegiatan sosialisasi melalui MPLS seperti ini penting sebagai upaya pencegahan kenakalan remaja secara preventif, agar tidak terjadi kenalan anak yang bisa berdampak pada proses hukum.
Dijelaskan, apabila kenakalan anak-anak masuk dalam catatan "LIBAS" maka bisa berpengaruh pada saat mereka mengurus SKCK. Bahkan dampaknya juga bisa menyulitkan anak-anak itu ketika akan mencari pekerjaan.
Sesi berikutnya tentang penggunaan handphone disampaikan oleh Danang Setyono, pengelola program e-learning Siardu SMK PGRI 01 Semarang. Danang menjelaskan tentang bagaimana anak-anak menggunakan hp dan akun belajar pribadi. Khususnya dalam upaya menunjang proses belajar di SMK PGRI 01 Semarang melalui Sistem Administrasi Terpadu (Siardu). "Selain untuk menunjang KBM, akun pribadi ini bisa dipergunakan untuk berbagai kepentingan yang bersifat privat, karena itu harus dijaga dan dipergunakan dengan benar", pesan Danang.
Selanjutnya petugas (perawat) dari Puskesmas Gayamsari, Aditya menyampaikan materi tentang bahaya HIV dan cara penularannya. Dijelaskan HIV sebagai penyakit berbahaya yang tidak bisa disembuhkan. Karena itu diharapkan anak-anak menghindari semua hal yang berpotensi menjadi penyebab terjangkitnya HIV.
Acara MPLS diawali dengan penyematan tanda peserta dan diakhiri dengan pelepasan tanda peserta oleh Kepala SMK PGRI 01 Semarang kepada perwakilan peserta.
Penulis : Purwanto, S.Pd
Editor : Abdul Hakim Pamungkas Putra S.Pd