Lulus Dari SMK PGRI 01 Semarang, Para Siswa Harus Kompeten dan Bersertifikat
SMK PGRI 01 Semarang berkomitmen untuk mendidik dan membekali para siswa, bukan hanya dalam bidang pengetahuan dan karakter, tetapi juga ketrampilan kerja dan ketrampilan berusaha. Karena itu anak-anak yang telah lulus dari SMK PGRI 01 diharapkan tidak ada yang menganggur, kalau tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, mereka harus bisa bekerja atau berwirausaha. Demikian diungkapkan oleh Kepala SMK PGRI 01 Semarang, Dra. Hj. Titi Yulestariani saat meninjau pelaksanaan sertifikasi bahasa Inggris di sekolah yang dipimpinnya, Selasa 30 April 2024. Karena tujuannya adalah memberikan bekal untuk para siswa agar berkompeten, dua kegiatan ini pembiayaannya di tanggung oleh sekolah, sehingga para siswa tidak membayar sama sekali.
“Kami harapkan anak-anak setelah lulus dari SMK PGRI 01 Semarang tidak ada yang menganggur. Mereka telah kami bekali dengan pengetahuan dan ketrampilan serta pendidikan karakter yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja, untuk melanjutkan pendidikan maupun berwirausaha”, jelas Titi.
“Anak-anak kelas XII yang baru saja selesai mengikuti PSAJ, hari ini kita adakan sertifikasi bahasa Inggris, setelah kemarin juga kami adakan sertifikasi komputer. Sertifikasi ini kami harapkan bisa melengkapi anak-anak untuk menunjukkan komptensinya dibidang komputer dan bahasa Inggris yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini”, ujar Titi menambahkan.
Adapun sertifikasi komputer yang dilakukan bekerjasama dengan ALFABANK Semarang pada Senin(29/4) lalu ada 2 macam program yang berbeda. Untuk para siswa kelas XII AKL diujikan sertifikasi Komputer dan Software MYOB Accounting. Sedangkan untuk para siswa kelas XII OTKP diujikan Ms.Office, Ms.Excel, & Power Point. Di sampaikan oleh waka humas, bapak Ismun, SE, S.Pd, M.Si, CAAT bahwa harapan dan tujuan kegiatan sertifikasi computer ini agar para siswa memiliki kompetensi yang diakui oleh DUDI dengan branding ALFABANK yang sudah dikenal dan memiliki jenjang Pendidikan D3 dan S1 di bidang Akuntansi dan IT.
Pada kesempatan yang sama, Manager LPIA Semarang, Nuning yang saat itu menunggui pelaksanaan sertifikasi bahasa Inggris di SMK PGRI 01 Semarang menyatakan pihaknya telah lama bekerja sama dengan SMK PGRI 01 Semarang dan sekolah-sekolah lain dalam hal sertifikasi bahasa Inggris (TOEIC) bagi para siswa. Dikatakan, materi TOEIC untuk siswa SMK PGRI 01 Semarang sesuai dengan kompetensi keahlian yang dibutuhkan berkaitan dengan bisnis, akuntansi dan pemasaran.
Dijelaskan oleh Nuning, rentang nilai biasanya diperoleh anak-anak antara 300 – 500. “Ini berbeda dengan tes untuk bekerja, seperti BNI itu lebih dari 800”, jelasnya. Ditanya berapa score rata-rata untuk anak SMK PGRI 01 Semarang selama ini? Nuning mengatakan antara 300 – 400. Ada yang mencapai 500 tapi ya beberapa saja. Dikatakan kelemahannya yang sering dialami anak-anak adalah di bidang listening.
“Kami berharap kualitas pembelajaran bahasa Inggris di sekolah terus ditingkatkan, agar capaian nilai TOEIC terus meningkat dan menunjukkan kompetensi yang lebih baik”, ujar Nuning.
Penulis : Purwanto S.Pd
Sigit Mujanarko S.Pd
Editor : Abdul Hakim Pamungkas Putra S.Pd